Mulutmu harimaumu segala perkataan yang terlanjur kita
keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri
Home »
» Jagalah lisan (lisan adalah kunci)
Jagalah lisan (lisan adalah kunci)
Jangan sekali kali kita meninggalkan ataupun
memutarbalikkan nya. mengekang lidah adalah salah satu hal tersulit kita
lakukan.. Sebab lidah bagaikan kuda liar yang nyaris melemparkan penunggangnya.
Seorang hamba akan memperoleh manfaat dari ketakwaannya kecuali ia senantiasa
menjaga lidahnya. Seorang mukmin bila hendak mengatakan sesuatu, akan
menanyakan terlebih dahulu di dalam hatinya. Jika berupa kebaikan, ia akan
mengucapkannya,
Lisan adalah
bagian anggota tubuh kita yang sangat penting. Allah telah menyebutkan salah
satu nikmat yang besar yang diberikan kepada manusia berupa lisan yang dapat
digunakan untuk berkata yang fasih dan baik.
Dengan nikmat
yang besar itu kita diingatkan agar
terus bersyukur, Ini menunjukkan betapa lisan itu merupakan nikmat yang besar.
Tetapi ternyata daging tak bertulang ini, dapat mencelekakan kita, Satu kata
yang terucap yang menyakitkan orang lain terkadang membuat Allah murka meskipun
itu diucapkan secara tidak sengaja, Ucapan lisan dapat menjadi indikasi
keimanan seseorang. Orang yang beriman selalu mengatakan kata yang baik, bila
tidak mampu mengatakan yang baik, maka hendaknya ia diam,,
Rasul
Muhammad SAW pernah menyampaikan bahwa kebanyakan ahli neraka disebabkan karena
lisan mereka, sebagaimana pula beliau menyampaikan bahwa ada dua lubang yang
sangat mudah menjadikan pemiliknya massuk neraka, yakni antara dua bibir dan
antara dua kaki.
Di dunia ini,
gara-gara lisan, seseorang mudah menceraikan istrinya. Gara-gara lisan, diri
seseorang sudah tidak dihargai oleh teman-temannya. Gara-gara lisan, orang bisa
kalap dan tega membunuh saudaranya. Dan gara-gara lisan, orang yang baik bisa
terfitnah dan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan.
Hati-hati
dengan lisan kita. Karena Persaudaraaan,
kekerabatan, pertemanan, perceraian, bahkan pertumpahan darah pun bisa terjadi
karena bahaya yang dihasilkan oleh lisan. Bahaya tersebut antara lain adalah
berupa hasud, fitnah, celaan, dan yang lainnya.
Seringkali kita tidak pernah sadar akan
kemadhorotan yang besar dan merugikan bagi orang lain juga diri kita sebagai
akibat dari tidak bisanya menjaga lisan.
Betapa
indahnya, jika kita manfaatkan lisan kita untuk kebaikan. “Kata-kata yang baik
adalah sedekah”, Tetapi betapa banyak menit demi menit terlalui, tanpa ada
makna dari lisan kita yang membuat hidup kita bisa berkualitas. Betapa ruginya
kita, karena satu menit yang kita lalui dengan bercanda, sebenarnya bisa kita
manfaatkan untuk melafadzkan kalimat: “La ila illallah” sebagai dzikir yang
paling afdzal dan yang akan menjadi kunci surga. Satu menit yang kita lalui
bisa kita gunakan untuk membaca “Subhanallah, wal hamdulillah, wala ilaha
illallah”, yang bisa memenuhi langit dan bumi. Satu menit bisa kita gunakan
untuk membaca surat Al Ikhlash 3x yang menandingi bacaan al Quran 30 juz. Satu
menit bisa kita gunakan untuk membaca “Subhanallah wa bihamdihi” dapat memberatkan
timbangan amal kebaikan di akhirat nanti. Satu menit dapat kita gunakan untuk
membaca al Quran yang pahalanya ada ditiap hurufnya dan dilipatgandakan sampai
10x lipat. Satu menit untuk bershalawat Nabi, satu menit untuk mendoakan
saudara kita, satu menit, satu menit, dan satu menit, kalau kita gunakan untuk
kebaikan betapa banyak pahala yang akan kita dapatkan. Dan betapa lebih banyak
lagi pahala yang kita dapatkan bila kita bekerja sambil berdzikir.
Kita harus
mensyukuri nikmat Allah yang telah menganugerahi anggota tubuh yang sempurna,
diantaranya adalah lidah. Karena ada orang yang tidak bisa berbicara tetapi
dapat memberikan manfaat kepada orang lain melebihi kita yang serba sempurna
ini. Al kisah disebutkan ada dua orang cacat, yang satu bisa melihat tetapi
tidak bisa mendengar dan berbicara, yang satu lagi tidak bisa melihat, tidak
bisa mendengar dan tidak bisa berbicara. Dua-duanya dapat menyampaikan nasehat
di hadapan jamaah masjid dengan perantara seorang penerjemah. Yang pertama
menyampaikan ceramah dengan isyarat tangan, dan yang kedua dengan sentuhan jari.
Para jamaah berterima kasih karena telah diingatkan tentang syukur dan taubat
oleh dua orang yang dua-duanya lidahnya tidak berfungsi. Bagaimana dengan kita
yang bisa berbicara dengan fasih, apakah kita gunakan untuk yang baik atau
sebaliknya,, Letakkan mulut
dihati , seringkali kita tidak bisa menahan keinginan untuk berbicara atau juga
berkomentar tentang sesuatu ( ya nggak? ) , tapi sebenarnya kebiasaan itu
sangat sedikit manfaatnya , Sebaliknya, jika seseorang tidak menjaga
lisannya sehingga ia menggunakannya secara bebas dan untuk berbicara apa saja,
juga untuk mengonsumsi apa saja, niscaya kebebasan lisan itu akan
menjerumuskannya ke dalam neraka, na’udzu billah min dzalik
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar on Jagalah lisan (lisan adalah kunci) :
Posting Komentar
Terima kasih Mas bro n sis atas kunjunganya ke blog kami semoga Allah selalu melindungikita " Bila ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi kalau ada umur panjang anda pasti banyak rejeki "