Dari beberapa tulisan yang membahas tentang sejarah Jakarta, cukup sedikit yang
menguraikan perubahan namanya. Tulisan berikut adalah sedikit dari pembahasan
tenatng perubahan nama-nama sehingga berubah kini, menjadi : DKI Jakarta.
Tulisan ini pula, selain memperluas dimensi sejarah Indonesia khususnya ibu kota Jakarta
AKARTA – Macet, banjir, polusi, dan segudang problem lainnya mengisi
keseharian warga Jakarta.Namun berapa banyak orang yang mengetahui sejarah
Ibukota Jakarta? Mungkin hanya segelintir warga Jakarta yang tahu tentang
sejarah Kota yang berumur 428 ini. Ternyata sejarah kampung pitung ini hanya
bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam.
Selama berabad-abad kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan
internasional yang ramai dengan hiruk pikuk perdagangan. Asal muasal mengenai
awal kota ini terkumpul melalui berbagai prasasti yang ditemukan di kawasan
bandar tersebut.Laporan dari para penulis Eropa di abad ke-16 menyebutkan,
sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah
kerajaan Hindu bernama Sunda, beribukota Pajajaran, terletak sekiranya 40
kilometer di pedalaman, berdekatan dengan Kota Bogor yang sekarang kita kenal.
Bangsa Portugis adalah rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang
datang ke Bandar Kalapa. kemudian kota ini diserang oleh seorang muda usia,
bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang letaknya tak jauh dari Kalapa.
Kemudian Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni
1527. Tanggal inilah yang saat ini ditetapkan sebagai hari lahir Kota Jakarta.
Akhir Abad ke-16 barulah orang-orang Belanda datang dan kemudian menguasai
Jayakarta.
Nama Jayakarta pun berganti menjadi Batavia. Kondisi alam Batavia yang
berawa-rawa tak jauh berbeda dengan negeri Belanda, Tanah Air mereka. Mereka
pun berinisiatif membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman
banjir.
Kegiatan pemerintahan dipusatkan di sebuah lapangan yang terletak sekira
500 meter dari bandar. Kemudian Belanda membangun balai kota, yang merupakan
kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Pertumbuhan yang kian pesat
berdampak pada keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga penguasa Belanda memindahkan
pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini
kemudian dinamakan Weltevreden.
Dimasa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi
Jakarta. Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih untuk pertama
kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun 1949.
Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia.
Karena itu tak jarang, banyaknya nama Jakarta membuat Ibukota ini
disebut sebagai Kota 1001 nama.
Berikut
urutan nama-nama Jakarta yang berubah sejak zaman penjajahan:
Di Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan
Pajajaran.
22 Juni 1527 oleh Fatahillah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal
tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara
No. 6/D/K/1956).
4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota
bernama Stad Batavia.
1 April 1905 berubah nama menjadi ?~Gemeente Batavia? .
8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu
Shi.
September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional
Kota Jakarta.
20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi
Stad Gemeente Batavia.
24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praja Jakarta.
18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota
Praja Djakarta Raya.
Tahun 1961 dengan PP No. 2/1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan
nama Jakarta.
Tahun1999, melalaui UU No 34/1999 tentang Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah
daerah berubah menjadi pemerintah provinsi DKI Jakarta, dengan otoniminya tetap
berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, selain itu wilayah DKI
Jakarta dibagi menjadi 6 (5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif
di Kepulauan Seribu.
0 komentar on ASAL NAMA JAKARTA :
Posting Komentar
Terima kasih Mas bro n sis atas kunjunganya ke blog kami semoga Allah selalu melindungikita " Bila ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi kalau ada umur panjang anda pasti banyak rejeki "