KETIKA TUHAN MENGATAKAN " TIDAK"

Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku. 
Tuhan berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkan nya."

Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. 
Tuhan berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ya Tuhan beri aku kesabaran. 
Tuhan berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri ."

Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. 
Tuhan berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri. "

Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan.
Tuhan berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. 
Tuhan berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. 
Tuhan berkata... "Ahhhh , akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan dan bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan , namun kebutuhan terus meningkat. Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkan nya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

Baca juga cerita inspirasi:


SEBUAH RENUNGAN YANG MEMBUATKU KEMBALI TERSENYUM

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya

Disaat kamu mulai tidak mencintainya...ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya

Disaat kamu mulai bosan dengannya...ingatlah selalu saat terindah bersamanya

Disaat kamu ingin menduakannya...bayangkan jika dia selalu setia

Saat kamu ingin membohonginya...ingatlah disaat dia jujur padamu

Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu

Jangan sampai di saat dia sudah tidak disisimu,

Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu

Yang indah hanya sementara

Yang abadi adalah kenangan

Yang ikhlas hanya dari hati

Yang tulus hanya dari sanubari

Tidak mudah mencari yang hilang

Tidak mudah mengejar impian

Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada

Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga

Ingatlah pada pepatah,

"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....

Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas

Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun...

Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi

Sehelai benang pun tak bisa dimiliki

Apalagi yang mau diperebutkan

Apalagi yang mau disombongkan

Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani

Jangan terlalu perhitungan

Jangan hanya mau menang sendiri

Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita

Belajarlah tiada hari tanpa kasih

Selalu berlapang dada dan mengalah

Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan.... 

Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan 
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus....


KETIKA TUHAN BERKEHENDAK

Suatu hari seorang pria hendak menghantar putra tunggalnya ke sekolah. Sebelum berangkat, pria itu mengajak istri dan putranya berdoa seperti biasanya.

“Tuhan, hidupku, hidup istriku dan hidup anakku hari ini kuserahkan kepadaMU. Apapun yang terjadi pada hari ini terserah kehendakMu saja. Amin”

Saat dalam perjalanan menuju ke sekolah si anak, mereka mengalami kecelakaan yang merenggut kedua mata sang anak. Ibu dari anak itu begitu histeris dan ayahnya amat terpukul, tetapi si anak tenang-tenang saja.

Karena kedua matanya buta, anak tersebut tidak dapat melanjutkan sekolah. Ia hanya bisa tinggal dirumah dan bermain piano tua peninggalan kakek buyutnya. Selama bertahun-tahun ia hanya bermain piano hingga ia menjadi seorang pianis buta yang terkenal, namun selama bertahun-tahun itu pula kedua orang tuanya menyalahkan Tuhan atas kebutaannya.

Dengan penghasilannya sebagai seorang pianis, anak itu bisa menghidupi keluarganya dan mengangkat keadaan keluarganya yang dulunya serba pas-pasan. Ia bisa menikah dan memiliki anak-anak yang sehat.

Pada suatu hari, sebuah stasiun tivi swasta mewawancarainya dan keluarga. Ketika kedua orang tuanya ditanyai, mereka mulai melontarkan ketidak puasan mereka pada Tuhan. Mereka menyalahkan Tuhan yang mengambil mata anaknya padahal anak itu begitu cerdas dan menjadi kebanggaan mereka. Bagaimana mereka begitu berhemat agar si anak bisa terus sekolah walau sering kali mereka hanya bisa makan sekali sehari agar bisa membeli buku pelajaran. Mereka telah menggantungkan banyak cita-cita pada anaknya, namun Tuhan dengan ‘tidak adilnya’ merenggut penglihatan anak semata wayang mereka.

Mendengar itu, si anak lalu tertawa kecil dan mulai bicara “Tuhan itu sayang sama saya, tidak pernah sekalipun Ia berlaku tidak adil. Malam hari setelah kecelakaan itu, saya bermimpi bertemu Tuhan dan saya melakukan hal yang sama seperti ayah dan ibu. Saya mengeluh dan bertanya mengapa harus saya yang mengalami musibah ini. Mengapa Ia harus mengambil mata saya, tidak cukupkah kami hidup menderita dan kekurangan hingga penglihatanku juga harus diambil? Lalu Tuhan menjawab saya – ‘bukankah kamu dan kedua orang tuamu sendirilah yang berserah sesuai kehendakku? Sekarang saat aku berkehendak, mengapa engkau mengeluh?’ – Tuhan berdiam diri sejenak dan memandangku – ‘Tunggu dan rasakanlah, rencanaKu itu indah bagimu’ katanya lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk menyerahkannya semua pada Tuhan. Hidup kami dulu teramat susah, untuk makan saja sering kami kelaparan karena memaksakan diri untuk membayar biaya sekolahku. Ketika aku buta dan terpaksa berhenti sekolah, kami baru sedikit bisa bernafas. Piano tua warisan kakek yang tidak laku-laku dijual itu menjadi satu-satunya hiburanku, bahkan membawa hidupku hingga seperti saat ini. Coba bayangkan andai Tuhan tidak mengambil mataku, paling-paling aku menjadi pegawai rendahan seperti ayah dahulu.”

Si anak menghela nafasnya lalu berkata dengan penuh keyakinan, “Apapun yang terjadi saat ini adalah kehendak Tuhan yang indah. Oleh karena itu, hingga saat ini pun aku tetap berserah pada kehendakNya. Dan ketika Ia berkehendak, aku tidak akan mengeluh”


Baca juga cerita inspirasi:


KEKUATAN SEBUAH DO'A

Anda percaya akan kekuatan doa? Ketika rasa putus asa dan kepedihan datang menghampiri, tidak sedikit orang yang akan berdoa dengan harapan mendapatkan ketenangan sehingga dapat mengatasi segala tekanan serta masalah yang dihadapi.

Dan ternyata, doa tak hanya akan menyembuhkan secara spiritual saja, menurut Dr.Somporn Kantharadussadee Triamchaisri, Ketua Departement of Public Health Nursing, Faculty of Public Health di Mahidol University, Thailand, berdoa juga mampu meningkatkan kesehatan secara fisik. Dan pernyataan ini tidak ada kaitnya dengan alasan supernatural, tapi berdasarkan fakta. “Berdoa adalah salah satu bentuk meditasi. Meditasi bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menjaga fisik dan mental kita.

Sejak tahun 1930, para ilmuwan sudah meneliti pengaruh doa terhadap jantung dan gelombang otak. Dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun terakhir, sudah ada banyak studi yang memantau praktek meditasi dalam berbagai agama, seperti Hindu, Budha, dan Islam.

Dr. Andrew Newberg, profesor di bidang radiologi, psikologi, dan studi religi di University of Pennsylvania dan salah satu pendiri Penn’s Center for Spirituality and the Mind, juga menggungkapkan, “Ilmu pengetahuan telah berhasil membuktikan, agama benar-benar dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan.”

Para ahli menemukkan ketika tubuh dan pikiran berjalan dalam sebuah harmoni yang baik, hasilnya kita akan mendapatkan keseimbangan tubuh serta sel-sel saraf. Disamping apapun motif yang ada di belakang alasan kenapa orang berdoa, namun tidak ada penyangkalan bahwa banyak orang yang akan tetap melakukannya. Sebuah studi menunjukkan 36% orang menggunakan obat pengganti atau alternatif, dan angka tersebut meningkat dua kali lipat ketika doa dimasukkan.

Para relawan melakukan doa demi kesehatan pribadinya dan untuk menolong orang lain. Plus, dari mereka yang berdoa untuk alasan kesehatan, 70% menyatakan bahwa doa sangat membantu.Mengapa bisa begitu? Mungkin hal tersebut terjadi karena beberapa mekanisme yang berbeda, seperti :

1. Berdoa membuat relaks.Apapun agama yang kita anut, berdoa merupakan salah satu bentuk meditasi. Selain akan memperlambat napas dan kerja otak, berdoa juga akan mengurangi detak jantung serta tekanan darah. Itu semua akan membuat kita relaks, jelas Dr. Mehmet OZ, direktur dari Cardiovascular Inst. Di New York dalam situsnya aks.droz.com.

2. Berdoa memberikan aura positif. Ketika dan setelah berdoa, biasanya kita akan merasa damai, tenang, dan bahagia. Dan ini merupakan bukti, bahwa berdoa akan memicu munculnya respon psikologis yang positif. Tingkat hormon stres kita juga akan ditekan dan siap-siap untuk ‘diam’. Hal yang paling penting, doa juga mampu menjaga sistem kekebalan tubuh kita.


Baca juga cerita inspirasi:

Melipatgandakan kebahagiaan


Seorang pemuda berangkat kerja dipagi Hari.

Memanggil taxi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taxi terlebih dulu...

'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil.

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taxinya.

Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribu.

'Kembaliannya buat bapak saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.

'Terima kasih...' jawab Pak sopir taxi dengan penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taxi itu...

Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.

'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut..Bergulir... .seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia Hari itu...Begitu juga keluarga si mbok...Teman2 si anak...keluarga mereka...Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar Kita.

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...

Siapkah kita melipatgandakan  kebahagiaan hari ini




Baca juga cerita inspirasi:






CINTA IBU

Kemarin kami makan nasi padang dengan seluruh lansia dan saya makan dengan mereka tapi saya tidak memperhatikan mereka. Setelah makan bersama, mereka pulang dan saya kebagian mengantar parcel pada lansia yang tidak bisa datang. Pada saat saya mengantar parcel kepada nenek yang tidak bisa datang karena terbaring di tempat tidur inilah, saya melihat beberapa anak yang kerja pada kami sedang makan.

Mereka makan dengan lauk ayam dan saya bilang,"enake rek makan lauk ayam, sama dengan emakmu yang di rumah juga makan nasi padang lauk ayam".

Ibu-ibu anak itu bilang," itu ayam yang tadi, nasinya kami makan ayamnya kami bawa pulang dan dibagi untuk lauk anak-anak".

"Hah, sepotong ayam dibagi untuk makan anak-anak", pikir saya.

Cinta ibu memang luar biasa,

Mereka setiap makan selalu iangat anak-anaknya dan rela makan nasinya saja sedangkan lauknya untuk anaknya.

Cinta yang tidak mementingkan diri sendiri,

Cinta yang membahagikan orang lain,

Cinta yang merelakan diri mengalami rasa lapar untuk memberi rasa kenyang pada anaknya.

Inilah cinta ibu.

Maka,

BAGAIMANA DENGAN PAPA

 Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan PAPA?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain....Papa harus melepasmu di bandara....Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata- kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!". Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin....Karena Papa tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.....Papa telah menyelesaikan tugasnya.....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. ..Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.


Baca juga cerita inspirasi:

IKAN KECIL DAN AIR

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?” Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”


"Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya. "

Baca juga cerita inspirasi:



CUKUP


Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup".
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri
kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.